Aspek-Aspek Internal Manajemen Yang Harus Diperhatikan Dalam Pengembangan dan Implementasi Teknologi Informasi di Perusahaan
Dibuat oleh: M. Taofik Hidayat (L2K 060073)
Program Magister Manajemen Universitas Padjadjaran
Kelas Akhir Pekan Angkatan 25
ARTI TEKNOLOGI INFORMASI
Istilah teknologi informasi (Information Technology atau IT) mulai populer di akhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya, istilah teknologi komputer atau pengolahan data elektronis atau PDE (Electronic Data Processing atau EDP) lebih dikenal.Istilah teknologi informasi mulai banyak digunakan untuk menggantikan sistem informasi manajemen. Istilah teknologi informasi (TI) lebih berorientasi ke teknologi nya. Teknologi Informasi (TI) adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi. Istilah Teknologi Sistem Informasi (TSI) atau Information Systems Technology (IST) juga menunjukkan ke teknologi yang digunakan oleh sistem informasi. Istilah teknologi sistem informasi mempunyai arti yang mirip dengan teknologi informasi (TI) atau information technology (IT).
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya sebuah dunia baru yang lazim disebut dunia maya. Di dunia maya ini setiap individu memiliki hak dan kemampuan untukberinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Sehingga globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Melalui e-commerce, untuk pertama kalinya seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama agar dapat bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.
E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan digital) sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan. Pada masa persaingan ketat di era globalisasi saat ini, maka persaingan yang sebenarnya adalah terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan e-commerce untuk meningkatkan kinerja dan eksistensi dalam bisnis inti. Dengan aplikasi e-commerce, seyogyanya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship). Maka e-commerce bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan mengimplementasikan sebuah system e-commerce bukanlah merupakan proses instant, namun merupakan transformasi strategi dan system bisnis yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan perusahaan dan teknologi.
Dalam tataran strategis dan aktivitas operasional, pengembangan teknologi informasi sebagai basis e-commerce harus berada dalam kerangka arsitektur bisnis perusahaan yang terdiri dari tiga komponen besar yaitu organisasi, proses, dan teknologi. Kompleksitas arsitektur bisnis semakin bertambah tinggi sejalan dengan cepatnya perubahan yang terjadi di dalam perusahaan sebagai respons terhadap dinamika lingkungan bisnis yang sedemikian cepat berubah. Gambar 1 memperlihatkan bagaimana konsep pengembangan e-commerce yang sejalan dengan kerangka strategis perusahaan.
Salah satu hal utama yang harus dipahami oleh pengelola perusahaan berbasis ecommerce adalah mengetahui posisi keberadaan e-commerce dalam kerangka strategis perusahaan. E-commerce Value Matrix (Hartman, 2000) adalah sebuah kerangka dalam bentuk matriks yang layak digunakan oleh perusahaan sebagai panduan dalam memahami hal tersebut.
Kuadran 1 New Fundamental mencakup perusahaan yang mengimplikasikan aplikasi ebusiness dengan tujuan utama untuk menghemat biaya pengeluaran (cost-saving), bentuk aplikasi IT yang digunakanpun bersifat umum, yaitu pembangunan homepage/website berisi company profile dan fasilitas e-mail. Kuadran 2 Rational Experimentation mencakup perusahaan yang telah bersikap kritis terhadap aplikasi ebusiness dengan terus melakukan inovasi sehingga dapat tampil beda daripada pesaingnya serta berusaha mencari penghasilan tambahan baru (extra revenue) bagi perusahaan dengan mencoba mencari segmen pasar baru (new market segment).
Kuadran 3 Operational Experience mencakup perusahaan yang memiliki aplikasi ebusiness tertentu mengingat tingginya ketergantungan perusahaan terhadap aplikasi ebusiness yang dimilikinya dan menganut teori supply chain management yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan secara signifikan, meningkatkan utilitas sumberdaya internal dan eksternal, serta menciptakan suatu proses bisnis yang cheaper, better, faster pada internal perusahaan (level operasional). Tanpa mengimplementasikan jenis aplikasi tertentu, perusahaan akan kalah bersaing dengan kompetitornya.
Kuadran 4 Breakthrough Strategies mencakup perusahaan yang benar-benar menggantungkan dirinya pada kehandalan sistem e-business yang dikembangkan. Perusahaan berusaha untuk membangun suatu sistem yang membedakannya dengan perusahaan lainnya dalam industri sejenis. Dengan dibangunnya aplikasi-aplikasi e-business yang kompleks dan canggih, perusahaan secara signifikan dapat menciptakan suatu segmen pasar baru yang membuat konsumen dapat melakukan pembelian terhadap produk atau jasa perusahaan dari mana saja, kapan saja, dan dimana saja. Dengan mengerti secara sungguh-sungguh peranan aplikasi e-business bagi perusahaan, maka manajemen dapat menentukan dan mengembangkan strategi yang tepat dan sesuai dengan visi dan misi usaha yang dicanangkan.
Dari semua penjelasan diatas terlihat bahwa adanya Teknologi Informasi tidak terlepas dari peranan manusia sebagai pemegang kunci pengembangan dan aplikasi teknologi. Jadi bisa dikatakan TI dan SDM sebagai aspek internal manajemen yang saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Aspek yang sangat perlu diperhatikan dalam implementasi teknologi informasi dalam perusahaan yaitu kemampuan dan kualitas orang-orang yang bekerja di perusahaan harus disesuaikan dengan teknologi informasi yang semakin berkembang. Para pekerja diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pemanfaatan teknologi informasi, selain itu juga memiliki kemampuan dalam bidang bahasa internasional, yaitu bahasa inggris.
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi. Foulkes (1975) memprediksi bahwa peran SDM dari waktu ke waktu akan semakin strategis dengan ucapan berikut: “For many years it has been said that capital is the bottleneck for a developing industry. I don’t think this any longer holds true. I think it’s the work force and the company’s inability to recruit and maintain a good work force that does constitute the bottleneck for production. …I think this will hold true even more in the future.”
[1][2]. Jadi tidak heran jika sekarang untuk SDM yang handal digunakan terminologi human capital yang semakin santer kita dengar.
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang begitu cepat dan pesat mengaharuskan peningkatan sumber daya manusia yang handal yang memiliki kemampuan;
1. Mengoperasikan komputer sebagai perangkat/alat teknologi informasi dan komunikasi se maksimal mungkin sebagai sarana untuk bekerja, belajar, berkomunikasi, serta memanfaatkanya sebagai media administrasi dan transformasi data yang cepat dan akurat.
2. mampu menangani /memenej proses informasi, yang berupa kegiatan pencatatan, pemeriksaan, pengelompokan, pemilahan, penyingkatan, penghitungan, penyimpanan, pelacakan, penggandaan, dan penyebaran dengan memanfaatkan peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang ada.
Memasuki abad informasi berarti memasuki dunia dengan teknologi baru, teknologi informasi. Mempergunakan teknologi informasi seoptimum mungkin berarti harus merubah mindset. Merubah mindset merupakan hal yang teramat sulit untuk dilakukan, karena pada dasarnya “people do not like to change”. Kalau pada saat ini dunia maju dan negara-negara tetangga Indonesia sudah memiliki komitmen khusus untuk mengambil bagian dalam penciptaan komponen-komponen sistem informasi, bagaimana dengan Indonesia? Masih ingin menjadi negara konsumen? Atau sudah mampu menjadi negara produsen? Paling tidak, hal yang harus ada terlebih dahulu di setiap manusia Indonesia adalah kemauan untuk berubah. Tanpa “willingness to change”, sangat mustahillah bangsa Indonesia dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun kembali bangsa yang hancur ditelan krisis saat ini.
Referensi:
Fingar, P., H Khumar, and T. Sharma. 2000. Enterprise e-commerce. Florida, Meghan-Kiffer Press.
Hartman, A. And J. Sifonis. 2000. Net-Ready: Strategy for Success in the e-economy. United States: Mc Graw Hill.
Rayport, J. and J. Svikola. 1994. Managing in the Marketspace. Massachussetts:Harvard Business Review.
Indrajit, R. 2000. Cost Transparency: The Net's Real Threat to Prices and Brands.
Massachussetts, United States.
Dessler, Gary (2000): Human Resource Management, International Edition, 8th Ed. Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, New Jersey.
Jarvis, Chris:
http://sol.brunel.ac.uk/~jarvis/bola/personnel/index.html#pestAndi Dungan, PhD:
http://www.graceland.edu/~dungan/hrm/homepage_hrm.htmlwww.ti.apjii.or.id/peralatan/index.htmlwww.sinarharapan.co.id/berita/0610/14/opi05.htmlwww.itb.ac.id/agenda/560media.diknas.go.id/media/document/4793.pdfTeknologi Informasi dan Komunikasi (Norwegia - situs resmi di Indonesia)http://pas.dikmenum.go.id/download/leveling/09_ins01_2006_lv.pdfUMS Digital Library - TEKNOLOGI INFORMASI DAN REPOSISI FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAPacific Intenet - Teknologi Informasi: Jafar Basriwww.dkp.go.id/files/Samudera_Wawasan_E-commerce.pdfwww.itb.ac.id/en/education/sbm/190.pdfwww.bappenas.go.id/.../Perpres%2019%20RKP%202007/Buku2/&view=Bab%2013%20-%20Narasi.docwww.sinarharapan.co.id/berita/0612/26/opi01.htmlwww.swa.co.id/sekunder/kolom/manajemen/strategi/details.php?cid=2&id=102www.lib.ui.ac.id/files/Ade_Abdul_Hak.pdfwww.ilkom.unsri.ac.id/data/Renstra%20PDK%202006-2010.pdfwww.apindo.or.id/images/_res/ManajemenBuruh.pdfwww.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2025/scorecard.pdfwww.loper.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=103&Itemid=1swa.co.id/primer/swadigital/manajementi/http://www.victoriabank.co.id/tata.pdfwww.paramadina.ac.id/html/academics/sil-ti.htmwww.stie-stikubank.ac.id/webjurnal/EDISI_MARET_2003/TEKNOLOGI_INFORMASI_DAN_REPOSISI_FUNGSI_MSDM.htmwww.lsp-telematika.or.id/download/SKKNI_LSP/TIK.JK01.005.01.pdfartikelekoindrajit.blogster.com/prospek_e-business_di_indonesia.htmlidrianita.wordpress.com/2007/04/27/corporate-governance-dan-it-governance/www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2006/09/bse-kmiptek.pdfnatasasmita.blogspot.com/2007/03/teknologi-informasi-di-pemerintahan-e.htmlebisnis.wordpress.com/materi/suplay-chain-management/www.indomedia.com/sripo/2007/03/29/2903H13.pdfwww.lmfeui.com/uploads/file16-XXX-Juni-2001.PDFwww.dkp.go.id/files/Samudera_Wawasan_E-commerce.pdfwww.bpkp.go.id/unit/Pusat/PraktikEvaluasidiBeberapaNegara.pdfwww.portalhr.com/majalah/edisisebelumnya/strategi/1id371.htmlhttp://romisatriawahono.net/publications/2001/romi-managementorganisasi.pdfwww.hubdat.web.id/pustaka/ensiklopedia/setdit/ti1.pdfwww.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2005/07/08/brk,20050708-63656,id.htmlwww.kkppi.go.id/arsip/paper/Working%20Paper%20Darwin.doc